30 SEPTEMBER YANG MISTERIUS
By Unknown - 07.40
Gerakan 30 September 1965 merupakan peristiwa yang
sangat berpegaruh dalam sejarah Indonesia. Peristiwa penculikan dan pembunuhan
para perwira Indonesia ini sampai sekarang masih menjadi peristiwa yang sangat
misterius yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa ini juga sekaligus
menjadi titik tonggak perubahan transisi peralihan kekuasaan dari pemerintahan
Presiden Soekarno menjadi era Orde Baru dengan diangkatnya HM. Soeharto menjadi
presiden kedua Republik Indonesia.
LATAR
BELAKANG
Sebelum peristiwa ini terjadi, PKI kedatangan seseorang
yang dari Moscow yaitu Dipa N Aidit. Dengan datangnya Aidit membuat PKI semakin
kuat, ditambah lagi dengan politik NASAKOM(Nasionalis, Agama, Komunis) Presiden
Soekarno yang membuat kedudukan PKI sangat kuat di Indonesia pada masa Demokrasi
Terpimpin, dimana ini sangat tidak disetujui oleh Angkatan Darat.
Saat presiden Soekarno jatuh sakit, isu-isu mulai
menyebar bahwa Sukarno akan mangkat dari jabatannya. Maka terjadilah perebutan
kekuasaan untuk menggantikan presiden Soekarno antara PKI dan Angkatan yang merupakan
dua kubu yang sangat dekat dengan presiden Soekarno. Dan mempunyai peluang
besar untuk menggantikan Soekarno.
Pada suatu kesempatan PKI menyebarkan isu bahwa ada
kelompok jendral-jendral Angkatan Darat yang membentuk kelompok yang dinamakan
Dewan Jendral, yang berencana melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno pada
saat perayaan hari TNI, 5 Oktober 1965.
Selain itu, pada 14 Januari 1965 PKI meghasut
Soekarno untuk membentuk Angkatan Kelima, yang terdiri dari para petani dan
buruh yang dipersenjatai, dengan alas an untuk menghancurkan
NEKOLIM(Neokolonialisme dan Imperialisme). Senjata-senjata tersebut akan
diberikan Cina untuk Indonesia secara gratis. Tapi akhirnya pembentukan
Angkatan Kelima ini gagal setelah Soekarno merundingkan hal ini dengan Ahmad
Yani seorang Angkatan Darat bawahan dari Abdul Haris Nasution.
KRONOLOGIS
Sasaran utama PKI adalah melenyapkan pucuk-pucuk
pimpinan Angkatan Darat. Maka direncanakanlah Gerakan 30 September 1965 yang
dipimpin oleh Komandan Batalyon 1 Resimen Cakrabirawa, Letkol Untung Samsuri,
dengan agenda:
1. Menculik
para jendral pimpinan AD untuk melumpuhkan kekuatan ABRI
2. Menduduki
gedung RRI
3. Memperkuat
basis pertahanan PKI di Lubang Buaya
4. Membentuk
Dewan Revolusi menggantikan pemerintahan sipil
5. Mendemisionirkan
cabinet Dwikora dan membentuk pemerintahan berdasarkan NASAKOM.
Gerakan ini mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober
1965, dimulai dengan penculikan 6 orang perwira tinggi Angkatan Darat, yaitu :
·
Letnan Jenderal Ahmad Yani
·
Mayjen Haryono Mas Tirtodarmo
·
Mayjen R.Suprapto
·
Mayjen Siswono Parman
·
Brigjen Donald Izacus Panjaitan
·
Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
Tiga dari seluruh korban yang
direncanakan, mereka bunuh di rumah mereka yaitu Ahmad Yani, M.T. Haryono, dan
D.I. Panjaitan. Ketiga target lain yaitu Soeprapto, S. Parman, dan Sutoyo
ditangkap hidup-hidup, sementara target utama mereka, Jendral Abdul Harris
Nasution berhasil kabur setelah melompati dinding yang berbatasan dengan taman
di kedutaan besar Iraq. Meski begitu, Pierre Tendean yang menjadi ajudan
pribadinya ditangkap, dan anak gadisnya yang berusia lima tahun, Ade Irma
Suryani Nasution, tertembak oleh regu sergap dan tewas pada 6 Oktober. Mayat
dan para jendral kemudian dibawa ke Lubang Buaya yang pada saat itu merupakan
pusat gerakan PKI.
Setelah berhasil menculik dan
menyiksa para jendral AD, langkah selanjutnya yang dilakukan PKI adalah
menguasai gedung RRI dan menyiarkan berita bahwa mereka berhasil “mengamankan
ibu kota Jakarta & menindak para dewan jenderal yang ingin melakukan kudeta
terhadap kekuasaan Presiden Soekarno. PKI juga berhasil menguasai gedung
telekomunikasi.
Pada pagi 1 Oktober 1965, kawasan
merdeka di sekitar Monas dan istana kepresidenan juga dijaga oleh pasukan –
pasukan dari Kodam Diponegoro ( Yon 454 – bekas batalyon Untung) dan Brawijaya
( Yon 530 ) atas perintah pimpinan pemberontak.
SIAPA
DALANGNYA?
Berbagai kontroversi tentang sosok
dibalik peristiwa 30 September 1965 diantaranya mengacu pada :
1. PKI
PKI berambisi menguasai dan memimpin
negara Republik Indonesia dan ingin menjadikan negara ini sebagai negara yang
berhaluan komunis. PKI ditengarai sebagai dalang gerakan 30 September karena
orang – orang PKI yang melakukan penculikan dan pembunuhan para jenderal. Fakta
tentang dugaan ini berupa adanya aksi penumpasan terhadap anggota PKI dan
ditangkapnya anggota – anggota PKI, termasuk Aidit dan Untung. Mereka diadili
dan mendapatkan hukuman atas aksi penculikan dan pembunuhan
b. Ir. Soekarno
Presiden Soekarno ditengarai sebagai
dalang aksi penculikan dan pembunuhan para Jenderal karena Presiden Soekarno
ingin menyingkirkan pihak – pihak yang “berseberangan “ dengan kebijakannya.
Para Jenderal tersebut termasuk vocal menentang kebijakan Presiden Soekarno(diketahui
bahwa Soekarno kecewa terhada AD pada saat Ganyang Malaysia).
c.
Soeharto
Fakta bahwa Soeharto sebagai dalang
dibalik peristiwa Gerakan 30 September baru terkuak setelah berakhirnya era
kepemimpinan Soeharto. Selama menjabat sebagai presiden ( 32 tahun ), tidak ada
pihak – pihak yang berani mengaitkan nama Soeharto dengan PKI. Setelah Soeharto
lengser, barulah muncul banyak fakta dan kontroversi bahwa Soeharto terlibat
dalam Gerakan 30 September. Saat itu, Soeharto sudah mengetahui akan adanya
aksi penculikan dan pembunuhan terhadap para Jenderal Angkatan Darat, namun
Soeharto tidak bereaksi.
d.CIA
Dugaaan keterlibatan agen rahasia
Amerika Serikat – CIA muncul karena Amerika Serikat tidak ingin Indonesia menjadi negara komunis. Saat itu,
Amerika Serikat sedang terlibat perang dingin dengan Uni Soviet, sehingga,
Amerika Serikat memberikan dana untuk mencegah Indonesia menjadi negara
komunis.
Menurut David T. Johnson (1976)
dalam buku yang sama mengatakan bahwa ada enam skenario yang dapat dijalankan
Amerika Serikat dalam menghadapi situasi yang memanas di Indonesia menjelang
tahun 1965 yaitu : (1) Membiarkan saja, (2) Membujuk Soekarno mengubah
kebijakan, (3) Menyingkirkan Soekarno, (4) Mendorong Angkatan darat mengambil
alih kekuasaan, (5) Merusak kekuatan PKI, (6) Merekayasa kehancuran PKI sekaligus
kejatuhan Sukarno. Dan ternyata skenario yang terakhir yang dilakukan.
JADI..
Peristiwa ini masih menimbulkan
banyak pertanyaan, siapapun dalang dibalik ini pasti ia memiliki niat yang
tidak baik bagi pemerintahan RI. Maka dari itu, sebagai warga negera yang baik
kita harus teguh menjaga dan mengamalkan ideologi Negara kita yaitu Pancasila.
Dan jadilah warga Negara yang berguna bagi bangsa dan Negara dan mampu mebangun
Indonesia menuju lebih baik lagi.
Link:
0 komentar