loh, kok Abdulkadir Wijoyoatmojo mewakili Belanda?
By Unknown - 23.07
Perjanjian Renville(bukan
perundingan refill yaa hehe), perjanjian Renville adalah perjanjian antara
pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda pada 8 Desember 1947, dan KTN sebagai
perantaranya.
Renville sendiri diambil dari
nama sebutan kapal perang milik Amerika Serikat yang digunakan sebagai tempat
perjanjian tersebut berlangsung yaitu USS Renville,
yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Pada perjanjian ini, delegasi
Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin, dan pihak Belanda
oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo.
Ngomong-ngomong dengan Abdulkadir
Wijoyoatmojo, ada yang heran dengan nama itu? Dipikir-pikir itu merupakan nama
Indonesia, bukan? Lohh kok bisa jadi delegasinya Belanda?
Abdukadir Wijoyoatmojo, dari
namanya sudah jelas adalah nama Indonesia(ala Jawa-Jawa gitudeh). Belanda
memilih Abdulkadir Wijoyoatmojo karena siasat mereka dengan menyatakan bahwa
pertikaian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda merupakan masalah dalam
negeri Indonesia dan bukan menjadi masalah intenasional yang perlu adanya campur
tangan negara lain. Dengan siasat itu maka masyarakat internasional tidak
mencampuri urusan tersebut. Selain itu, Belanda juga ingin menunjukkan
kepada dunia bahwa Belanda bisa menaklukkan Indonesia dan dibuktikan saat Orang
Indonesia menjadi perwakilan delgasi Belanda
Tapi
kenapa Abdulkadir Wijoyoatmojo mau? Ini karena
- Abdulkadir Wijoyoatmojo merupakan keturunan Belanda dengan Jawa
- Beliau lama berada di Belanda. Bahkan mengenyam pendidikan dan bekerja bertahun-tahun di Belanda
- Hubungannya dengan Belanda juga sangat dekat. Beliau pernah menjadi Sekretaris kedutaan besar Belanda tahun 1919. Beliau juga pernah menjabat sebagai Gubernur Hindia Belanda tahun 1947. Beliau berpangkat colonel KNIL, Beliau juga menjabat sebagai kepala NICA.
Link:
0 komentar