­
­

MASUKNYA HINDU-BUDHA KE INDONESIA^^

By Unknown - 23.58



Teori Masuk Dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
            Telah banyak kepercayaan yang berkembang di Indonesia, diantaranya adalah Hindu-Budha, berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia ini diperkirakan dibawa oleh masyarakat dari India. Bagaimanakah caranya masyarakat India membawa ajaran Hindu-Budha ke Indonesia? Tentunya itu dengan proses yang sangat panjang, dan semuanya pun sedang dalam dugaan para ahli, berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan.
            Ada beberapa pendapat yang muncul tentang perkiraan masuk dan berkembangnya Hindu-Bundha di Indonesia, diantaranya adalah :
1.  Teori Kesatria (Teori Kolonisiasi)
Teori ini mengatakan bahwa, budaya India masuk ke Indonesia dibawa oleh para kesatria yang menaklukan daerah-daerah di Indonesia. Ini karena kekacauan politik di India yang mengakibatkan beberapa pihak melarikan diri ke Indonesia, lalu mereka mengembangkan Hindu-Budha di Indonesia.
Tokoh-tokoh yang mendukung teori ini dantaranya:
a.   C.C. Berg, menjelaskan glongan kesatria memberikan bantuan kepada salah satu pihak yang kemudian menang dalam perebutan kekuasaan di Indonesia. Dan sebagai hadiah, salah satu dari mereka menikah dengan salah satu puteri kepala kelompok yang dibantunya. Setelah itu para kesatri mulai mengembangkan tradisi Hindu-Budha di Indonesia.
b.  Mookerji mengatakan golongan kesatria dari India datang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia lalu membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
c.   J.L. Moens menjelaskan bahwa sekitar abad ke-5 ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia saat kerajaannya mengalami kehancuran yang lalu membangun kerajaan di Indonesia.
Kelemahan Teori Kesatria:
·     Para Ksatria tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa;
·     Tidak ditemukan prasasti yang menceritakan penaklukan daerah Indonesia oleh India. Prasasti Tanjore yang menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan Cola di India, tidak dapat digunakan sebagai bukti, karena perbedaan waktu yang seharusnya lebih awal.

2.  Teori Waisya

Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom yang berpendapat bahwa kebudayaan Hindu-Bundha datang ke Indonesia, dibawa oleh para pedagang dari India, yang selanjutnya melakukan perkawinan dengan masyrakat Indonesia, lalu mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Kelemahan teori ini yaitu:
·     para pedagang(kasta Waisya) tidak menguasasi bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa, yang hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.
·      peta persebaran kerajan-kerajan Hindu-Budha di Indonesia lebih banyak berada di daerah pesisr di pantai.

3.  Teori Brahmana

Teori yang dikemukakan oleh Van Leur, yang berpendapat bahwa kaum Brahmana lah yang membawa kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia atas undangan dari para penguasa Indonesia.
 Ini berdasarkan pengamatannya terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang hanya dikuasai oleh kaum Brahmana.
Keelemahan teori ini yaitu:
·     Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana untuk menyeberangi lautan, sementara Indonesia-India dipisahkan oleh lautan.

4.  Teori Arus Balik

Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch, yang termasuk kritikan dari teori-teori diatas. Teori ini berpendapat bahwa para intelektual yang ikut menumpang kapal-kapal dagang  memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Buddha, dan datang ke Indonesia dan menyebarkan ajarannya. Lalu ada tokoh masyarakat yang tertarik dengan ajaran tersebut lalu banyak masyarakat Indonesi a yang pergi ke India untuk memperdalam ajaran tersebut. Setelah masyarakat Indonesia kembali ke Indonesia, mereka mengajarkannya kepada masyarakat Indonesia yang lain. Lalu berkembanglah ajaran Hindu-Budha di Indonesia.
 Bukti-bukti teori tersebut:
·     Prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa Balaputradowa (raja Sriwijaya) telah merninta kepada raja di India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh dan Sriwijaya, lalu permintaan raja Sniwijaya itu dikabulkan. Setelah mereka pulang ke Indonesia, mereka menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.

5.  Teori Sudra
Teori ini berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta sudra, yang datang ke Indonesia dengan tujuan mengubah kehidupan karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar dan budak.

6.  Teori Campuran
          Teori ini beranggapan bahwa baik kaum brahmana, ksatria, para pedagang, maupun golongan sudra bersama-sama menyebarkan agama Hindu ke Indonesia sesuai dengan peran masing-masing.

JALUR MASUKNYA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Datangnya kebudayaan Hindu-Budha diperkirakan melalui dua jalur, yaitu jalur darat dan jalur laut


a. Melalui Jalur Darat

Para penyebar agama dan budaya Hindu –Buddha yang menggunakan jalur darat mengikuti para pedagang melalui Jalan Sutra, dari India ke Tibet terus ke utara sampai dengan Cina, Korea, dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari India utara menuju Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya kemudian berlayar menuju Indonesia.
b. Jalur Laut

Para penyebar agama dan budaya Hindu –Buddha datang ke Indonesia dengan jalur laut dengan cara mengikuti rombongan kapal-kapal para dagang yang biasa beraktivitas pada jalur India–Cina. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu Buddha, yaitu dari India menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, kemudian ke Nusantara. 
  Sementara itu, dari Semenanjung Malaya ada yang terus ke Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang. Di antara mereka ada yang langsung dari India menuju Indonesia dengan memanfaatkan bertiupnya angin muson barat.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar